Lompat ke konten

Ngaji “Hapus Tato”

  • oleh

Mengontrol Nafsu Merupakan Kewajiban Bagi Muslim, Salah Satunya dengan Menghapus Tato

Dalam ajaran Islam, setiap Muslim dituntut untuk senantiasa menjaga diri dari dorongan hawa nafsu yang bisa menjauhkan dari jalan yang diridhai Allah SWT. Mengontrol nafsu bukan hanya sebatas menahan amarah atau syahwat, tetapi juga mencakup kesadaran untuk meninggalkan kebiasaan yang bertentangan dengan nilai-nilai syariat, salah satunya adalah keberanian untuk menghapus tato.

Tato dalam Pandangan Islam

Mayoritas ulama sepakat bahwa membuat tato di tubuh adalah perbuatan yang dilarang. Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda:

> “Allah melaknat orang yang mentato dan yang meminta ditato.”
(HR. Bukhari dan Muslim)



Tato termasuk perbuatan yang mengubah ciptaan Allah tanpa keperluan darurat, dan biasanya juga berkaitan dengan simbol-simbol yang jauh dari nilai ketakwaan.

Menghapus Tato sebagai Bentuk Taubat

Bagi mereka yang sudah terlanjur bertato sebelum mengenal hidayah Islam atau sebelum memahami hukumnya, langkah terbaik adalah bertobat dengan sungguh-sungguh. Salah satu bentuk taubat nyata adalah dengan menghapus tato tersebut. Ini bukan hanya simbol perubahan lahiriah, tetapi juga bentuk mujahadah (perjuangan) dalam menundukkan nafsu dan menapaki jalan kembali kepada Allah.

Proses menghapus tato tidak mudah, seringkali menyakitkan dan mahal, namun hal ini justru menunjukkan ketulusan dalam memperbaiki diri. Inilah bentuk jihad terhadap nafsu yang sesungguhnya—meninggalkan sesuatu yang dicintai oleh hawa nafsu demi kecintaan kepada Allah.

Peran Komunitas dan Lembaga Sosial

Banyak komunitas Islam seperti yang dilakukan oleh Mualaf Center Semarang telah membuka layanan penghapusan tato sebagai bagian dari pendampingan spiritual. Ini menjadi langkah nyata dalam mendampingi saudara-saudara yang ingin berhijrah dan membersihkan diri, baik secara fisik maupun batin.

Program ini tidak hanya membantu dari sisi medis, tetapi juga memberikan dukungan mental dan spiritual agar mereka tidak merasa sendiri dalam proses perubahan.

Kesimpulan

Mengontrol nafsu adalah tugas seumur hidup bagi seorang Muslim. Salah satu bentuk konkret pengendalian nafsu adalah berani meninggalkan hal-hal yang tidak diridhai, termasuk menghapus tato. Ini bukan hanya tentang tubuh yang bersih, tetapi juga hati yang suci dan jiwa yang ikhlas kembali kepada fitrah Islam. Maka, siapa yang memerangi nafsunya demi Allah, niscaya Allah akan memudahkan jalannya menuju surga.

> “Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya.”
(QS. An-Nazi’at: 40-41)

Tinggalkan Balasan